BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Proses
produksi logam secara metalurgi serbuk sudah cukup dikenal sekitar abad ke –
18. Namun pada saat itu logam yang paling banyak diproduksi dengan proses ini
sebatas emas dan perak. Hal itu mungkin dikarenakan logam ini memilki sifat
komersial yang tinggi dan membutuhkan waktu yang paling lama dalam prosesnya.
Dan ketika mesin pres tekan mulai dipergunakan, yakni pada sekitar tahun 1870,
metalurgi serbuk berkembang kepada bahan-bahan logam lainnya.
1.2 Tujuan
Ø Untuk
Mengetahui Proses Metalurgi Serbuk
Ø Untuk
Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik metalurgi serbuk
Ø Untuk
mengetahui mesin yang digunakan dalam metalurgi serbuk
1.3 Rumusan Masalah
§
Apa definisi dari Metalurgi Serbuk?
§
Bagaimana Proses Terjadinya Metalurgi Serbuk?
§
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
Karakteristik Metalurgi Serbuk?
§
Mesin apa saja yang digunakan dalam Metalurgi
Serbuk?
§
Apa saja sifat-sifat khusus pada serbuk logam
?
§
Bagaimana cara mempersiapkan serbuk khusus pada
metalurgi serbuk?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
Metalurgi Serbuk
Metalurgi serbuk adalah suatu kegiatan yang mencakup
pembuatan benda komersial, baik yang jadi atau masih setengah jadi (disebut kompak mentah), dari serbuk logam
melalui penekanan. Proses ini dapat disertai pemanasan akan tetapi suhu harus
berada dibawah titik cair serbuk. Pemanasan selama proses penekanan atau
sesudah penekanan yang dikenal dengan istilah sinter menghasilkan pengikatan partikel halus. Dengan demikian
kekuatan dan sifat-sifat fisis lainnya meningkat. Produk hasil metalurgi serbuk
dapat terdiri dari produk campuran serbuk berbagai logam atau dapat pula
terdiri dari campuran bahan bukan logam untuk meningkatkan ikatan partikel dan
mutu benda jadi secara keseluruhan. Kobalt atau jenis logam lainnya diperlukan
untuk mengikat partikel tungsten, sedang grafit ditambahkan pada serbuk logam
bantalan untuk meningkatkan kwalitas bantalan.
Serbuk logam jauh lebih mahal harganya dibandingkan
dengan logam padat dan prosesnya, yang hanya dimanfaatkan untuk produksi massal
sehingga memerlukan die dan mesin yang mahal harganya. Harga yang cukup mahal
ini dapat dibenarkan berkat sifat-sifat khusus yang dimiliki benda jadi.
Beberapa produk hanya dapat dibuat melalui proses serbuk; produk lainnya mampu
bersaing dengan proses lainnya karena ketepatan ukuran sehingga tidak
diperlukan penyelesaian lebih lanjut. Serbuk emas dan perak serta yang lainnya
telah lama dikenal dan penemuan pres tekan lainnya terlihat pada gambar 1
menggalakkan perkembangan metalurgi serbuk.
Gambar 1. Pres tekan
yang digunakan sekitar tahun 1870
2.2 Karakteristik Metalurgi Serbuk
Faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik
dan sifat fisis benda yaitu:
·
bentuk partikel serbuk
·
kehalusan butir serbuk
·
distribusi ukuran
partikel
·
mampu alir serbuk
·
sifat kimia
·
kompresibilitas
·
berat jenis
curah/serbuk
·
kemampuan sinter
2.3
Metode
Pembuatan Serbuk
2.3.1 Mesin tumbuk
Biasanya dilakukan untuk logam /paduan yang
rapuh, dan dilanjutkan dengan proses penggilingan dan penyaringan.
Penggunaan :
Ó Pembuatan serbuk antimon (Sb)
Ó Pembuatan serbuk magnesium (Mg)
2.3.2 Shotting
Logam cair dituang melalui saringan atau lubang
kecil dan dijatuhkan dalam air. Bentuk partikel yang dihasilkan bulat atau lonjong
(teardrop).
Penggunaan :
Ó
Pembuatan serbuk
gelas,
Ó
Pembuatan serbuk
superalloy
2.3.3 Grinding
Menggunakan mesin grinda untuk logam yang rapuh. Partikel
yang dihasilkan berbentuk serpihan (flake). Digunakan untuk pembuatan
serbuk:
- Berilium - Nikel dengan kandungan ulfur tinggi
- Besi
karbon tinggi - Bismut
- Antimon - Mangan
2.3.4 Pengendapan elektrolit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar